profildesamojo

 

B. SEKILAS TENTANG DESA MOJO

Desa Mojo merupakan salah satu dari 12 desa di wilayah Kecamatan Ringinarum, yang terletak 4.8 km ke arah utara dari kota Kecamatan,  Desa Mojo mempunyai luas wilayah seluas 84 hektar. Adapun batas-batas wilayah Desa Mojo:

BATAS DESA
Sebelah Utara Desa Gebang Kecamatan Gemuh
Sebelah Selatan Desa Rowobranten Kecamatan Ringinarum
Sebelah Timur Desa Pamriyan Kecamatan Gemuh
Sebelah Barat Desa Purworejo Kecamatan Ringinarum

 Iklim Desa Mojo, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Mojo Kecamatan Ringinarum.

 

C. VISI DAN MISI

1. Visi Desa Mojo  Kecamatan Ringinarum Kabupaten  Kendal

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Mojo ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Mojo seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Mojo adalah:

Terwujudnya Mojo sebagai Desa Yang Mandiri, Membangun untuk Kesejahteraan Masyarakat”

2. Misi Desa Mojo  Kecamatan Ringinarum Kabupaten  Kendal

Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Mojo, sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Mojo adalah:

  1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yangyang ada untuk melayani masyarakat secara optimal.
  2. Bersama masyarakat dan Kelembagaan Desa meningkatkan pembangunan di Bidang Infrastruktur, Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, dan Sosial Keagamaan.

 

D. SEJARAH DESA MOJO

Sejak jaman kerajaan Desa Mojo sudah ada terletak di sebelah timur sungai yang membatasi antara Desa Mojo dengan Dukuh Rowo Aking. Kemudian pada jaman Belanda dibangunlah sebuah saluran irigasi yang diambil dari bendungan yang letaknya di perbatasan Desa Mojo dengan Rowobranten menuju ke utara di sebelah timur Desa Mojo yang kini menjadi Sungai Blukar. Kata mojo berasal dari kata Naja diambil dari Bahasa Arab yang artinya selamat. Ada juga yang melansir bahwa Mojo diambil dari nama sebuah pohon yang buahnya bulat seperti buah jeruk bali yang besarnya hampir sebesar bola voli yang konon pohon tersebut banyak tumbuh di Desa Mojo. Mengenau siapa yang “bubak deso” hingga kini belum diketahui secara pasti, namun dari penuturan para tetua di desa muncul nama-nama yang diyakini sebagai tokoh-tokoh di Desa Mojo pada jaman dulu yaitu, Nyi Tego Larasati, Ki Demang Kalikukun, Ki Songko, Ki Timul, Ki Trengguli, Kyai Mojo, Kyai Abdul Jalil, Kyai Zaenudin.

Adapun sampai saat ini telah dipimpin oleh 7 orang Kepala Desa antara lain :

No Nama Lama Menjabat
1 Markam Tahun 1921       s/d     1938
2 Sarkowi Tahun 1938       s/d     1954
3 H. Abdul Basyir Tahun 1954       s/d     1974
4 Soeroto Tahun 1974       s/d     1989
5 H. Muh. Sulthon Tahun 1989       s/d     2007
6 Roidun Tahun 2007       s/d     2013
7 Nasikin Tahun 2013       s/d      Sekarang

 

E. PEMBAGIAN WILAYAH

Secara administratif pembagian wilayah, sebagai berikut:

Desa                            : Mojo

Nama Kepala Desa    : Nasikin

Jumlah Dusun           : –

Jumlah RW                : 8

Jumlah RT                 : 23

 

Tabel Daftar Nama Perangkat Desa

Nama Ketua RW Nama Ketua RT
Rochadi –          Abdul manaf–          Ahmad Abrori

–          Sukadar

Sunoto –          Wahyuni–          Suparno

–          Wardiyono

Wastur –          Imam–          Ngatman

–          Budiyanto

Rochiman –          Matkun–          Hamzah Fansuri

–          Abdul Aziz

Abdul Jalil –          Suwarno–          Koyidi

–          Kuzaeri

Darsono –          A. Jupari–          Rohmadi

–          Rubi’at

Suwagi –          Sukardi–          Sudiyo
Maskon –          Sukardi–          Sanuwan

–          Teguh

 

F. DEMOGRAFI DESA MOJO

Desa Mojo terdiri dari 8 RW dengan jumlah penduduk 2.668 Jiwa atau 851 KK, dengan perincian sebagaimana tabel berikut;

Tabel Jumlah Penduduk

No. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki – Laki 1.332 Orang
2. Perempuan 1.336 Orang
3. Kepala Keluarga 851 KK

 

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Umur

No. Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)
1. > 65 98
2. 60 – 65 90
3. 55 – 60 124
4. 50 – 55 90
5. 45 – 50 156
6. 40 – 45 186
7. 35 – 40 227
8. 30 – 35 308
9. 25 – 30 270
10. 20 – 25 189
11. 15 – 20 344
12. 10 – 15 413
13. 5 – 10 413
14. < 5 157
Jumlah 3065

 

G. KEADAAN SOSIAL MASYARAKAT

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Mojo adalah sebagai berikut

Tabel Tingkat Pendidikan Masyarakat

No. Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang )
1. Tidak Sekolah / Buta Huruf
2. Tidak Tamat SD/Sederajat 756
3. Tamat SD / sederajat 994
5. Tamat SLTP / sederajat 565
6. Tamat SLTA / sederajat 222
7. Tamat D1, D2, D3 2
8. Sarjana / S-1 /S-2 2

 

Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Mojo adalah sebagai berikut

Tabel Kesenian Masyarakat

No. Jenis Kesenian Jumlah Kelompok Status
1. Terbang Jawan 40 Aktif

 

H. KEADAAN EKONOMI MASYARAKAT

Tabel Mata Pencaharian Penduduk

Petani Pedagang PNS Tukang /Jasa Lain- Lain
592 27 8 49 148

Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Mojo adalah sebagai berikut :

Tabel Kepemilikan Ternak

Ayam/Itik Kambing Sapi Kerbau Lain-lain
1572 76

Beberapa masalah infrastruktur yang perlu mendapat perhatian dan merupakan kebutuhan bagi masyarakat desa antara lain :

  1. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berswdaya dan emeliharaan bangunan
  2. Lokasi pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan kecemburuan sosial.
  3. Pembangunan kurang berdasarkan pada skala prioritas tetapi berdasar keinginan.
  4. Masih terbatasnya dana pembangunan desa yang dikelola desa