Kendal Bakal Miliki TPA Sistem Tertutup

TPA Sistem Tertutup (Foto: istimewa)

TPA Sistem Tertutup (Foto: istimewa)

KENDAL, suaramerdeka.com – Pemkab Kendal tahun depan bakal membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berbasis sanitary landfill. Hal itu setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat siap menggelontorkan dana untuk pembangunan TPA di Kabupaten Kendal. Menurut rencana TPA dengan sistem tertutup tersebut dibangun tahun 2019.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Sri Purwati mengatakan, lokasi calon TPA tersebut berada di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan. Namun, letaknya lebih ke selatan di banding TPA Darupono yang sudah ada saat ini. ‘’Calon lokasi TPA sudah dilakukan kajian dan mendapat persetujuan dari Kementerian PUPR. Lokasinya cocok. Sebab untuk pembangunan TPA syaratnya minimal berjarak satu kilometer dengan pemukiman warga. Di lokasi itu tidak ada permukiman warga dalam radius satu kilometer,’’ katanya, Selasa (6/11).

Ia mengatakan di Kabupaten Kendal terdapat dua TPA, yakni di Kecamatan Pagergunung dengan luas sekitar1,5 hektare dan di Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan dengan luas sekitar 0,9 hektare. Dengan luas hanya sekitar 0,9 hektare, harus menampung sampah dari beberapa kecamatan. Sehingga kondisi sampah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap.

‘’Kondisi TPA Darupono yang sekarang memang sungguh memprihatinkan,’’ jelas Sri Purwati.

DLH sebenarnya berupaya memindah pembuangan sampah ke TPA Pagergunung untuk mengurangi volume sampah di TPA Darupono. Namun, masyarakat di sekitarTPA Darupono keberatan. Mereka beralasan terlalu jauh bila harus membuang sampah di Pagergunung. ‘’Kami persilakan warga membuang sampah di TPA Darupono. Jika tidak begitu, kami khawatir warga membuang sampah ditepi jalan,’’ tuturnya.  

Dikatakan, persoalan sampah merupakan isu nasional. Di beberapa kabupaten/kota juga mengalami kendala yang sama terkait sampah. Tidak sedikit sampah, terutama plastik kresek yang tidak bisa di daur ulang. Beberapa minimarket sebenarnya berusaha mengurangi penggunaan plastik kresek dengan tidak memberikan plastik tersebut. ‘’Namun, sering kali konsumen ketika berbelanja, tidak membawa tas sendiri dari rumah. Di Kendal sendiri sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah, seperti gerakan pungut sampah. Namun, lagi-lagi sampah itu harus dibuang ke TPA,’’ kata dia.